Kerap Diabaikan, Hindari 5 Kesalahan Ini Saat Menyusun Laporan Keuangan
Bagi para pelaku usaha, walau hanya
sebatas UMKM atau Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, penyusunan laporan keuangan sangatlah penting
untuk dilakukan. Dalam menyusun laporan ini pun harus dilakukan dengan tepat
dan seksama, agar laporan yang disusun jadi berkualitas. Oleh sebab itu, dalam
menyusun laporan ini nantinya, pastikan Anda menghindari 5 bentuk kesalahan
ini.
1. Tak Menyimpan Kuitansi
dan Nota Transaksi
Penyusunan laporan mengenai keuangan
sebuah usaha, sangat tergantung dengan keberadaan kuitansi dan nota. Tanpa
adanya dokumen ini, tentu saja akan sulit mencatat dengan real, nominal dana masuk dan keluar dari usaha yang dijalankan.
Sayangnya, para pelaku usaha, khususnya UMKM, kerap kali mengabaikan keberadaan
kuitansi dan nota transaksi ini.
Dengan adanya kuitansi beserta nota,
maka pelaku usaha akan mengetahui dengan pasti, seberapa banyak atau jumlah
pembelian barang dalam periode waktu tertentu. Informasi mengenai hal inilah
yang nantinya akan sangat membantu dalam penyusunan neraca saldo keluar. Oleh
sebab itu, selalu simpan dengan baik setiap kuitansi dan nota terkait dengan
usaha yang dijalankan.
2. Tak Menuliskan Jumlah
Pembelian dan Pengadaan Barang
Patut diketahui bahwa dalam menyusun
laporan ini, pelaku usaha harus mencatat dengan detail setiap barang yang
dibeli, berikut dengan uang keluar untuk pembelian barang. Tak peduli barang
tersebut sedikit jumlahnya atau kecil nominal harganya, tetap saja harus
dicatat dalam buku catatan pengeluaran usaha. Jadi, semuanya detail tercatat di
sana.
Banyak pelaku usaha kecil yang
mengabaikan hal ini, sehingga saat penyusunan laporan keuangan nantinya, ia mengalami kesulitan. Pencatatan atas
pembelian dan pengadaan barang ini akan sangat berguna dalam penyusunan database laporan usaha nantinya. Pelaku
usaha pun bakal tahu berapa stok barang yang masih dimilikinya secara real time.
Modal usaha tak hanya seputar uang
yang dikeluarkan untuk pengadaan barang atau pembayaran gaji karyawan saja.
Namun, biaya operasional juga mencakup biaya operasional dalam menjalankan
usaha. Biaya operasional ini seperti seperti biaya listrik dan air toko per
bulannya hingga biaya untuk membeli alat tulis yang dibutuhkan toko.
Pencatatan yang tak menyeluruh
karena tak menuliskan biaya operasional ini, tentu saja akan mengurangi
kualitas dari laporan yang sebelumnya telah disusun. Laporan yang dibuat
tersebut sudah pasti tak menunjukkan kondisi keuangan usaha sebenarnya, karena
ada aspek yang terlupakan dan tak dimasukkan dalam laporan tersebut.
4. Tak Paham Akuntansi
Pemahaman atas akuntansi merupakan
hal krusial yang wajib dimiliki oleh pelaku usaha. Pemahaman yang baik atas
proses akuntansi, akan membuat laporan yang disusun tersebut memiliki kualitas
yang bagus dan bisa dipertanggungjawabkan. Laporan mengenai keuangan sebuah
usaha bisa disebut berkualitas, jika disusun sesuai dengan sistem akuntansi
yang ada.
5. Tak Memasukkan
Perhitungan Pajak
Sama halnya dengan akuntansi yang
tak begitu dimengerti oleh sebagai pelaku usaha, khususnya pelaku UMKM,
perhitungan pajak pun menjadi hal yang sulit baginya. Makanya, tak heran jika
pajak ini tak dimasukkan dalam penyusunan laporan. Padahal, penghitungan pajak
ini bisa diserahkan pada konsultan pajak atau pun dengan memanfaatkan aplikasi
penghitungan pajak yang tersedia.
Agar laporan keuangan yang Anda susun berkualitas dan menggambarkan
kondisi keuangan sesungguhnya dari usaha yang Anda jalankan, maka hindarilah 5
kesalahan fatal di atas. Agar bisa membuat laporan
keuangan yang berkualitas tersebut, Anda bisa memanfaatkan aplikasi
BukuWarung. BukuWarung merupakan aplikasi pembukuan usaha yang begitu praktis
digunakan.
Belum ada Komentar untuk " Kerap Diabaikan, Hindari 5 Kesalahan Ini Saat Menyusun Laporan Keuangan "
Posting Komentar